|

Sambut Bulan Mooncake Festival, Love Care Happy Group Tabur Satwa Ke Sungai

Editor: Admin
Pengurus Love Care Happy Group saat akan melepaskan Satwa di aliran Sungai 



METROINDO.ID
| TANJUNG MORAWA -
Moon cake festival ataupun perayaan kue bulan sudah menjadi hal yang istimewa menyambut musim gugur tiba. Tentunya kegiatan ini terkesan menarik sekali bahkan membuat rasa penasaran semakin menjadi. 

Hal yang berbeda kali ini perayaan Mooncake Festival dengan melaksanakan kegiatan tabur Satwa, kegiatan berlansung di Pondok Duku, Desa Dalu, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang. Minggu (28/8/2022). 

Sebelum kegiatan tabur satwa seperti Ikan Lele, Belut dan Labi-labi ke aliran sungai Tanjung Morawa, para hadirin melakukan ritual sembahyang yang dipandu oleh Suhu Seinse. 

Pada Kesempatan ini Suhu Siense, mengajak kepada yang berhasil untuk memaknai tradisi dengan sesungguhnya.

Menurut pendapat dari seluruh rakyat China, pada tanggal ini adalah suatu masa dimana bulan akan berada paling dekat dengan bumi, berdampingan dengan batas langit dan bersinar dengan warna yang kemerahan, yang akan melambangkan bersatunya pria (matahari) dengan wanita (bulan), seperti Yin dan Yang dalam tradisi China.

Ketua Love Care Happy Group Linda Muliawan (tengah) saat menabur ikan belut ke saluran sungai. 


Tradisi ini muncul pertama kali pada masa Dinasti Xia dan Dinasti Shang. Awal dari ritual ini berasal dari para petani yang ada di China, dimana mereka meminta kepada Dewa Bumi agar diberi musim dan panen yang baik untuk pertanian mereka.

"Ketika sampai pada akhir panen, yaitu sekitar pertengahan bulan ke-8 tepatnya Agustus para petani tersebut akan melakukan pemujaan kepada para Dewa yang konon katanya telah memberikan hasil panen yang berlimpah kepada mereka," terang Suhu. 

Hal yang perlu diingat bahwa mereka melakukan pemujaaan bukanlah pemujaan yang bersifat negatif melainkan berupa rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada para Dewa. 

"Sampai pada akhirnya, banyak masyarakat yang mempercayai bahwa Festival Pertengahan Musim Gugur atau Festival Kue Bulan ini berasal dari sini," Ucapnya. 

Namun ternyata, legenda dari kue bulan ini tidak cuma itu masih ada versi lainnya juga. Konon, pada zaman dahulu kala, bumi ini memiliki 10 matahari dan ini sangat membuat rakyat kekeringan dan menderita. 

“Pada intinya dalam tradisi tidak lupa memberi hormat kepada orang tua. Sesama keluarga harus berkumpul saling memperbaiki, saling meminta maaf dan maaf memaafkan,” ucap Suhu.

"Diharapkan kegiatan ini dapat dijadikan teladan bagi kita semua,” harap Suhu Siense. 

Ketua Love Care Happy Group Linda Muliawan pada kesempatan itu mengatakan, tujuan dilakukan kegiatan ini untuk mempererat persaudaraan dan kekompakan dalam Group Love Care.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan dan kekompakan," ujar Linda. 

Kegiatan ini dilakukan dalam sebulan sekali, dan didukung oleh para donatur Love Care Happy Group. 

"Saya ucapkan Terima kasih kepada para donatur yang sudah membantu kegiatan ini, kegiatan ini akan berkesinambungan," Harapnya. (MI/Hen)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
/> -->