|


Dituduh Sebagai Kibus, Warga Gempolan Dipukuli Belasan Oknum dan Dibuang ke Besitang

Editor: Admin
Korban saat menunjukan Laporan Polisi


METROINDO.ID
| SERGAI -
Diajak temannya Dedek untuk beli sabu, Juliadi alias Ego (33) warga Dusun I Kampung Banjar Desa Gempolan Kecamatan Sei Bamban,  Kabupaten Serdang Bedagai nyaris menjadi mayat yang terapung disungai, setelah sebelumnya dibuang disungai diwilayah Besitang kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara,dengan tangan diborgol, kaki diikat dan mata serta mulut dilakban, Jum"at (24/2/2023), lalu.

Kapolres Sergai AKBP Dr. Alu Machfud SIK.MIK melalui Kasat Reskrim Polres Sergai, AKP Made Prayoga S.IK ketika dikonfirmasi, membenarkan laporan tersebut.

"Sementara sampai hari ini sudah ada 6 orang diduga pelaku yang ditangkap,sedangkan pelaku yang lain diperkirakan lebih 10 orang sedang dalam pencarian. Ada dua pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka yakni, RW alias Rudi alias Abas warga Desa Pon dan HG alias Bembeng warga Desa Pematang Ganjang",jelas Kasat Reskrim. Kamis (2/3/2023), malam.

Selain itu, Polres Sergai juga sudah menetapkan Iwan alias Penger yang diduga kuat sebagai bandar narkotika dan menjadi otak pelaku penganiayaan tersebut, dalam daftar pencarian orang.

"Untuk Penger kita masukan dalam daftar pencarian orang (DPO), penganiayaan yang mengarah pada percobaan pembunuhan terhadap Juliadi alias Ego",tandas AKP Made Prayoga.

Informasi dari Reskrim Polres Sergai juga meyebutkan, Bahwa salah seorang pelaku yang sudah tertangkap itu inisial B, merupakan seorang ASN. 

Bahkan,dirinya juga sudah pernah ditangkap dalam kasus narkoba tapi masih nggak kapok juga.

Korban Juliadi alias Ego bapak empat anak yang ditemui dirumahnya,saat itu kondisinya masih sulit berbicara dan mengatakan diduga tulang rusuknya ada yang patah,bahkan rahangnya masih mencot dan badan memar dan bengkak akibat pukulan yang bertubi-tubi diterima nya yang dilakukan oleh sekelompok oknum preman,di kediaman Iwan alias Penger yang ada di Dusun I Gardu, Desa Pon, Kecamatan Sei Bamban, pada sore kejadian itu,kata Ego,Rabu (1/3/2023) sore.

Awal dirinya nyaris dibunuh,semula dirinya dijemput oleh Dedek rekannya yang mengajaknya membeli narkoba jenis sabu di rumah Iwan alias Penger di Desa Pon.

Ternyata permintaan Dedek ini hanya modus saja,ternyata Ego telah ditunggu puluhan orang termasuk Penger yang langsung melakukan penganiayaan terhadapnya.

"Di sana aku dikeroyok itu hampir 20 orang. Baru sampai langsung dipukulin, aku terjatuh  lalu tangan diikat, kaki diikat, baru aku dipukuli lagi sama puluhan orang yang ada di sana diseret seret dan dipijak pijak," kata Ego.

Akibat penganiayaan itu, Ego mengalami luka diseluruh tubuhnya. Bahkan rusuk Ego ada yang patah.

"Kepala ku dipukul batu, rusuk patah, kaki dipukul broti memang saat itu aku mau dimatikan sama orang itu," ujarnya.

Warga disekitar rumah Penger yang melihat pengeroyokan tersebut terutama Mamak-mamak berusaha mencegah, dan ini membuat para pelaku menghentikan aksinya.

Selanjutnya Ego dibawa ke sebuah tambak udang yang ada di Desa Naga Lawan di Kecamatan Perbaungan,sekitar pukul 20.00 wib menggunakan mobil diperkirakan pelakunya tiga orang. 

Setibanya di tambak,Ego disambut oleh tiga orang dipimpin MS, dan kemudian pukulan,tendangan dan pijakan kembali mendarat ditubuhnya selama dua jam lebih.

Melihat korban sudah tak berdaya dan lemas,pelaku kemudian memborgol jempol dan lengan tangannya. Kakinya juga diikat, sementara mata dan mulutnya ditutup menggunakan lakban. 

"Saya kemudian dinaikkan ke mobil yang diperkirakan merk Avanza,dan antara samar-samar setelah sekian jam aku di mobil kemudian aku dibawa,dan kuingat ada pelaku yang mengatakan ke Langkat aja kita," jelas Ego.

Di dalam perjalanan, Ego yang diletakkan di bagasi mobil pelan pelan membuka borgol tangannya tanpa diketahui pelaku. Setelah beberapa jam menempuh perjalanan, mobil pelaku berhenti di salah satu jembatan.

Ego pun hanya bisa pasrah, dia diam saja dan pura pura mati. Dengan kondisi kaki terikat, dan mulut serta mata dilakban.

"Kemudian aku dibuang kedalam sungai, aku diam saja pura pura mati dan mengikuti arus air. Begitu aku liat mobil itu jalan, aku buru buru lepas lakban dan ikatan kaki kemudian berenang menepi," Katanya. 

Dengan kondisi borgol di tangan, dan wajah lebam lebam,dengan sempoyongan Ego kemudian berjalan meminta pertolongan warga sekitar.

"Dikira warga yang melihatku pagi subuh itu,aku seorang penjahat yang kabur apalagi dengan borgol ditangan. Dan dari keterangan warga yang kuminta untuk diantar ke Polsek terdekat,mengatakan kalau aku sudah ada di Besitang Kabupaten Langkat",imbuh Ego.

Personel Polsek Besitang kemudian membawa dirinya berobat sembari meminta keterangan singkat, setelah menyerahkan Ego ke Polres Langkat.

"Dari Polres Langkat aku itu dibawa ke Polres Sergai pas Sabtu sore sampai di Polres Sergai. Sudah melapor kasus itu ke Polres Sergai,"terangnya.

Dijelaskan oleh Ego,peristiwa yang dialaminya diduga ada tudingan kalau dirinya menjadi "Kibus atau Rusa" dari orang Direktorat Narkoba Polda Sumatera Utara.

"Baru-baru ini orang Poldasu ada menangkap si Yetno warga Kampung Pon,dan Yetno itu anggota si Penger jadi aku dituduhnya sebagai Kibus,padahal aku tak tau kalau si Yetno ditangkap", tandas Ego dengan wajah meringis.(MI/*)

Penulis : Andy Ebiets

Editor : HENDRA HARTANTO

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
/> -->