![]() |
Gudang BBM Ilegal di Jalan Damar Wulan Desa Sampali. (Foto: Ist, Hendra) |
METROINDO.ID | DELI SERDANG - Gudang yang di jadikan tempat penimbunan dan pengolahan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi dan Pertalite di Jalan Damar Wulan Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang di duga di kelola oleh dua Mafia yaitu Hendrik salah seorang Exs Driver mobil tangki Pertamina PT. Angkola dan Agus Konden tetap beroperasi hingga saat ini dan merasa kebal hukum.
Diketahui, mafia BBM Agus Konden dikenal selalu berpindah - pindah tempat, dari Batang Kuis pindah ke Gudang Kapur, lalu pindah ke Jalan Metal Tanjung Mulia.
Kemudian pindah lagi ke jalan Aluminium Raya dan sekarang exsis menetap di jalan Damar Wulan Desa Sampali Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, dirinya bekerja sama dengan Hendrik Exs Driver mobil tangki Pertamina PT Angkola dengan usaha yang sama.
Dari informasi yang diperoleh dari sumber terpercaya, Selasa (19/8/2025), gudang tersebut sudah lama beroperasi dan sumber sering melihat mobil tangki Pertamina biru putih dan mobil tangki Pertamina merah putih masuk kedalam gudang milik Hendrik.
Menurut informasi yang dihimpun, Hendrik pernah bekerja sebagai driver mobil tangki Pertamina PT Angkola dan Agus dikenal sebagai pemain minyak Konden asal Aceh Peurelak yang akan dijadikan Pertalite (Bensin), yang akan disalurkan keseluruh pelosok baik di Kota Medan maupun luar daerah Kabupaten Kota. Sehingga dijuluki dengan nama Agus Konden.
Gudang tersebut dilengkapi peralatan yang memungkinkan kuat dugaan melakukan ilegal Pashing dari sejumlah mobil tangki Pertamina Biru Putih dan mobil tangki Pertamina Merah Putih.
"Didalam gudang itu sering masuk mobil tangki merah putih dan biru putih melakukan Passing bang. Passing itu menukar BBM Murni diganti dengan bahan Konden asal Aceh Peurelak," kata Sumber kepada Metroindo sambil mengisap rokok Surya itu.
Kemudian mobil truk Fuso yang sudah dimodifikasi sengaja di arahkan untuk membeli BBM solar subsidi dari SPBU yang berada di kawasan Kota Medan lalu di bawa ke gudang tersebut untuk di olah lalu di pasarkan ke beberapa industri di Kota Medan dan sekitarnya.
Jika hal ini di biarkan berapa banyak lagi kerugian negara yang di timbulkan oleh para mafia BBM yang hanya memikirkan keuntungan pribadi.
"Kami minta Badan Intelijen Strategis (BAIS) turun tangan. Jangan tunggu ada korban jiwa baru bergerak. Harus ditindak tegas dan sikat habis,” kata Sumber lagi.
Terkait hal ini di minta kepada Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo melalui Kapolda Sumut Irjen Pol Wisnu Hermawan di minta untuk segera memerintahkan jajarannya khususnya Polrestabes Medan dan Poldasu segera menindak tegas dan menangkap mafia BBM bernama Hendrik dan Agus Konden yang di duga kebal hukum.
Masyarakat pun mendesak pihak berwenang seperti institusi penegak hukum (APH) untuk segera mengambil langkah tegas dan menutup aktivitas ilegal yang jelas-jelas merugikan negara serta membahayakan masyarakat.
"Kami harap semua pihak APH tidak tutup mata, ini bukan lagi rahasia umum. Kalau tidak ditindak sekarang, kami akan melakukan aksi secara spontan dikhawatirkan bisa-bisa nanti jatuh korban jiwa,” tegas warga lainnya.
Menurut informasi, Gudang tersebut akan dilakukan Mapping (Pemetaan) oleh pihak Direktur Kriminal Khusus Polisi Daerah Sumatera Utara (Dirkrimsus Poldasu).
Hal itu diungkapkan oleh Kombes Pol Rudi Rifani kepada Metroindo saat dikonfirmasi. Selasa (19/8/2025). Berjanji akan menindaklanjuti gudang ilegal yang meresahkan warga dan merugikan negara itu.
"Baik trima kasih infonya, kami akan mefingkan kepada anggota agar kami dapat menindak lokasi itu," janjinya.(MI/Hendra)