![]() |
Korban Dtm Syarifuddin (52) warga Bagan Asahan, saat di Polres Asahan melaporkan Atan Kibot. (Foto, Ist: Hendrik). Selasa (19/8/2025). |
METROINDO.ID | ASAHAN - Dianiaya dan diancam pistol, Dtm Syarifuddin (52) warga Bagan Asahan, Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan melaporkan Imran alias Atan Kibot (58) warga Jalan Syech Ismail Abdul Wahab, Desa Bagan Asahan, Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan, ke Mapolres Asahan.
"Saya dianiaya dan diancam senjata api oleh Imran.Tak hanya itu, Imran juga sempat meletuskan senjata api miliknya kearah atas dan kebawah sebanyak 3 kali. Dengan adanya peristiwa itu keselamatan nyawa saya jadi terancam," kata Dtm Syarifuddin pada wartawan,Selasa (19/8/2025).
Menurut pengakuan Syarifuddin, penganiyaan dan penodongan senjata yang dialaminya dilakukan oleh pelaku Atan pada Selasa,29 Juli 2025,di warung kopi miliknya di Pajak Ikan Bagan Asahan Pekan.
Karena Syarifuddin sehari-hari bekerja diwarung kopi miliknya itu tidak mengetahui apa penyebabnya.
“Saat itu saya sedang duduk-duduk sambil bermain handphone di warung kopi milik saya.Tiba-tiba, Atan Kibot datang kewarung saya dan spontan memukuli saya Bertubi-tubi sembari mengucapakan, Kau dumas kan aku ke Mabes Polri ya. Biar kau tau, gak takut aku,” beber Syarifuddin menirukan ucapan Atan Kibot.
Tak sampai disitu, sambung Syarifuddin, pelaku juga sempat mencekik lehernya dan mengacungkan senpi. Untungnya, senjata api itu bantut. Selongsongan peluru sempat jatuh kelantai dan diambil pelaku.
“Keributan itu sempat dilerai warga yang kebetulan sehari hari mereka nongkrong diwarung kopi saya. Karena pelaku ini mengacungkan senjata api, akhirnya warga meninggalkan lokasi warkop,” ucapnya.
Warga Desa Bagan Asahan ini,kata Syarifuddin mengenal tabiat pelaku dan pekerjaan sehari hari. Pelaku memang tergolong licin diduga kebal hukum. Peristiwa penganiayaan dan todongkan pistol itu disaksikan Aliyus Lubis (63) dan Dtm Muslim (33).
Kedua saksi ini merupakan warga Asahan Mati dan Bagan Asahan Pekan. Akibat kejadian itu, korban Dtm Syarifuddin melaporkan pelaku ke Mapolres Asahan dengan STBL Nomor : 580 /V/2025/SPKT/ Polres Asahan.
"Dengan adanya peristiwa tersebut. Saya minta Kapolres Asahan AKBP Revi Nurvelano SH, SIK MH untuk segera menangkap pelaku. Saya minta kasus ini segera diproses secara hukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku," harap Syarifuddin.
Terpisah, Kanit Jatanras Polres Asahan IPDA Assido Nababan SH, ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (19/8/2025) membenarkan laporan korban penganiayaan dan pengancaman dengan pistol.
"Benar ada laporan korban Dtm Syarifuddin yang melaporkan Imran alias Atan Kibot ke Mapolres Asahan, dengan kasus penganiayaan dan pengancaman dengan pistol. Semalam saksi-saksi korban, sudah diperiksa. Mungkin dalam waktu dekat ini,kasusnya akan segera kita gelar,"tegas Assido Nababan.
Sementara, terduga pelaku Imran alias Atan Kibot dikonfirmasi wartawan, Selasa (19/8/2025) melalui saluran whatsapp, membantah ada melakukan penganiayaan dan penodongan senjata api pada korban Syarifuddin.
"Saya tidak ada melakukan penganiayaan dan pengancaman dengan pistol pada Syafruddin hingga meletus sampai 3 kali di warung kopinya. Yang jelas saya tidak ada melakukan,"kilah Atan.
Atan Mengaku Informan Satnarkoba Polres Asahan
Saat ditanya lagi, Atan juga mengaku jika dirinya merupakan informan Satuan Narkoba Polres Asahan yang sudah bekerja selama 15 tahun lebih.
"15 tahun saya sebagai informen Polres Asahan. Bahkan, beberapa kali personil Unit 1 Satres Narkoba Polres Asahan ini menangkap jaringan narkoba melalui jalur laut menggunakan armada bot saya selalu membuahkan hasil. Nah, saya disini kan membantu polisi," ujarnya.
Saat ditanya wartawan jika dirinya disebut-sebut sebagai bandar narkoba yang terorganisir di Bagan Asahan, Atan Kibot spontan lantas membantahnya.
"Tidak benar tudingan itu, tidak benar itu ya. Dari awal semua itu fitnah, fitnah ya," bantahnya.
Dalam percakapan pada wartawan, Atan sempat menyebut-nyebut nama mantan Kasat Narkoba yang dia kenal. Tak hanya itu, Atan Kibot juga mengaku jika oknum perwira polisi berinisial SP sudah dua kali melakukan penangkapan jaringan narkoba melalui jalur laut menggunakan bot yang dia miliki dan itu berhasil.
"Coba tanya sama oknum perwira polisi berinisial SP,sudah berapa kali dia melakukan penangkapan. Pasti menggunakan kapal saya, " beber Atan. (MI/Hendri)
Editor : Hendra Hartanto