|

Dunia Pendidikan di Labura Tercoreng, Diduga Terobsesi Nonton Film Bokep Oknum Guru SMP Cabuli Puluhan Siswa

Editor: Admin
Pelaku Cabul saat diintrogasi Kapolres Labuhanbatu


METROINDO.ID
| LABUHANBATU -
Baru beberapa hari Pihak Polres Labuhanbatu megadakan konferensi Pers pengungkapan kasus tindak pidana pencabulan terhadap anak dilingkungan Sekolah di Adian Torop Aek Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), yang dilakukan oleh Kepala Sekolah mencabuli siswa nya sebanyak 9 murid pada Hari Senin (29/5/2023), lalu. 

Hari ini Rabu (31/5/2023) kembali terjadi lagi Pihak Polres Labuhanbatu mengamankan seorang pria berinisial MS (27) salah seorang oknum guru atau pengasuh di SMP di Desa Damuli, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Tersangka diduga kuat pelaku pencabulan seksual dan penganiayaan anak di sekolah tempatnya mengajar. Tidak tanggung-tanggung korban mencapai 12 anak siswa. 

Kapolres Labuhanbatu AKBP James H Hutajulu dalam keterangan pers mengatakan kejadian berawal pada Juni 2022 sampai Maret 2023, lalu dan terungkap di lingkungan Sekolah ditempat dirinya mengajar.

“Kejadian di asrama putra sebanyak 18 kali. Di asrama pengasuh 2 kali,” kata Kapolres Labuhanbatu didampingi Bupati Labura Hendriyanto Sitorus dan sejumlah pejabat utama Polres Labuhanbatu dan pimpinan organisasi daerah di Pemkab Labura, Rabu (31/5/2023) di Mapolres setempat di kawasan jalan MH Thamrin Rantauprapat.

Tersangka, lanjut Kapolres juga melakukan kekerasan di lingkungan sekolah. Yakni, pertama di mesjid sebanyak 13 kali. Di lapangan 4 kali. 

Pelaku dieswancarai wartawan


Menurutnya, modus operandi kejahatannya, pelaku melakukan pencabulan diam-diam mengendap masuk ke asrama dan mendatangi korban secara acak.

“Terungkap dari korban yang dicabuli tersangka. Tersangka diam-diam masuk asrama dan mendatangi korban secara acak dan membuka sarung serta menggerayangi korban dan korban bangun dikiranya teman yang melakukan. Karena korban terbangun tersangka secara cepat keluar dari kamar,” ujarnya.

Akibat peristiwa itu, lanjut kata Kapolres seorang korban selanjutnya pulang ke rumah. Trauma dan tidak mau lagi sekolah dengan alasan ada guru yang jahat terhadap para siswa.

Kapolres Labuhanbatu didampingi Bupati Labuhanbatu Utara saat menggelar Konfrensi Pers


Atas kejadian tersebut orangtua korban melaporkan kejadian ke pihak sekolah dan selanjutnya melaporkan ke pihak kepolisian.

"Tersangka juga sering membuat video para korban saat sedang mandi. Dan karena tersangka sudah sering melakukan hal tersebut termasuk guru PPKN seni budaya, bahasa Inggris di lingkungan sekolah," bilangnya lagi.

Tersangka juga sering memberi tugas kebersihan kepada para siswa selalu korban penganiayaan. Seperti mencuci piring dan Setiap siswa yang tidak melakukan pekerjaan, pelaku memberi hukuman berdiri mulai jam 9 malam sampai jam 12 malam.

“Pelaku juga sering menghukum muridnya berdiri mulai dari jam 9 malam sampai jam 12 malam, apabila jongkok, dipukul punggung korban,” papar AKBP James.

Mengungkap kasus ini, pihak Kepolisian telah memintai keterangan 17 orang para saksi.

“Sudah 17 orang diperiksa. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Diantaranya, KTP/KK tersangka, surat keputusan pengangkatan guru, pakaian korban ,1 unit hp tersangka, 1 flash disk milik tersangka, dan 1 alat bantu sex toy,” paparnya. 

Pelaku saat ditanyai wartawan mengatakan akibat sering melihat film Bokep (Porno) di Handphone (HP) miliknya. 

"Karena saya sering nonton film Bokep di HP bang jadi saya terobsesi," katanya dengan kepala menunduk. (MI/Dra)


Editor : HENDRA HARTANTO


Share:
Komentar

Berita Terkini

 
/> -->