![]() |
Bengkel Las diduga dijadikan Gudang Penapungan BBM Ilegal di Jalan Rahmadbuddin, Kelurahan Terjun Marelan. (Foto: Ist, Metroindo). |
METROINDO.ID | MEDAN - Isu penimbunan BBM subsidi kembali menghangat di Kota Medan khususnya di Wilayah Hukum Polres Pelabuhan Belawan.
Modus Bengkel Las dijadikan sebuah gudang yang berada di Jalan Kapten Rahmad Buddin, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, diduga kuat menjadi lokasi penimbunan bahan bakar bersubsidi oleh Mafia BBM yang cukup dikenal dan kebal hukum di Medan Bagian Utara itu.
Meski kabar tersebut telah ramai diperbincangkan, aparat yang seharusnya menindak justru terkesan menutup mulut.
Terbukti, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Riffi Noor saat dimintai tanggapan, memilih tidak memberikan jawaban. Sikap bungkam ini pun memunculkan tanda tanya besar di tengah masyarakat: apakah ada yang ditutupi?
Informasi yang beredar, Selasa (30/9/2025) menyebutkan, gudang tersebut dikendalikan oleh seorang pria MR. Ia disebut mengoperasikan jaringan pengumpul BBM subsidi dengan pola yang rapi.
Anak buahnya setiap hari bergerak mencari solar dan pertalite dari berbagai SPBU, mulai dari kawasan Jalan KL Yos Sudarso, beberapa titik SPBU di Medan, hingga wilayah Pakam, Kabupaten Deli Serdang.
“Biasanya mereka gunakan mobil L300, Kijang LGX, sampai Innova untuk mengangkut BBM,” ujar seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.
Praktik kotor ini jelas merugikan negara dan menyakiti masyarakat kecil yang seharusnya berhak menikmati subsidi. Celakanya, belum terlihat langkah nyata dari Polres Pelabuhan Belawan untuk membongkar permainan tersebut.
Masyarakat pun semakin geram. Mereka mendesak agar aparat penegak hukum (APH) tidak hanya jadi penonton, melainkan segera bertindak tegas tanpa pandang bulu. Karena bila dibiarkan hukum hanya akan tampak “tajam ke bawah, tumpul ke atas”.
Dan jika APH tidak ada tindakan, masyarakat menduga ada dugaan aliran dana yang mengalir dari Mafia BBM tersebut.
"Kami heran kenapa pihak Polisi gak berani mengambil tindakan, berarti kan ada sesuatu, atau jangan-jangan udah nerima uang dari Mafia itu," tandas warga sekitar dan diamini warga lainnya.
Wargapun berharap, agar pihak aparat penegak hukum bekerja secara profesional dan transparan tanpa ada pandang bulu. Karena jika gudang tersebut tidak ditutup dikhawatirkan akan terjadi kebakaran.
"Kami berharap supaya Polisi kerja profesional dan tindak tegas tutup gudang itu. Karena kami takut nanti kalau terjadi kebakaran pasti kami yang kenak imbasnya," harap Ibu 4 anak itu dengan cemas. ***
Penulis : (MI/Hery Prasatya)
Editor : Hendra Hartanto