METROINDO.ID | LABUHAN - Seorang pelajar sekolah dasar (SD) swasta Nur Fadillah di Jalan Marelan III, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan diduga menjadi korban penculikan.
Bocah kelas 2 Sekolah Dasar tersebut dijemput orang tak dikenal (OTK) dari sekolahnya, lalu dibawa pergi.
Orang yang menjemput anak tersebut pun terekam kamera Closed Cirkuit Television (CCTV) dan videonya beredar di media sosial.
Dalam rekaman, seorang perempuan nampak memegang tangan anak tersebut, sambil berjalan cepat-cepat, Kamis (31/7/2025) sekira pukul 11:30 WIB.
Informasi yang beredar, orang tak dikenal langsung memasukkan anak tersebut ke dalam mobil.
Kemudian, perempuan yang terekam kamera CCTV mendatangi rumah orang tua anak, memberikan sebuah amplop berisi surat kepada nenek dari pelajar yang dibawa.
Dalam surat tersebut tertulis permintaan tebusan sebesar Rp 50 Juta yang disertai nomor rekening penerima.
Jika tidak diberikan, nyawanya anak laki-laki itu terancam.
Tertulis orang tak dikenal itu hanya memberikan waktu setengah jam, setelah surat dibaca atau diterima.
Dalam surat juga tertulis seperti ancaman, kalau uang sebesar Rp 50 Juta lebih murah, jika dibandingkan organ-organ tubuhnya dimutilasi, lalu dijual.
"Anak ini tidak akan kembali lagi. Organnya akan lebih mahal dari yang kami minta Rp 50 juta,"tulis isi surat, dilihat, Kamis (31/7/2025) malam.
Terkait dugaan penculikan ini, Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan Iptu Dr Hamzar Nodi dikonfirmasi, Jumat (1/8), mengatakan pihaknya sudah menerima laporan adanya anak dibawa orang tak dikenal (diculik).
"Keluarga korban sudah melaporkan hal tersebut ke Polres Pelabuhan Belawan," katanya.
Saat ini pihaknya masih menyelidiki keberadaan siswa sekolah dasar (SD) yang hilang sejak siang.
Mengenai kebenaran penculikan atau bukan, ia belum bisa memastikan.
Memang, lanjutnya, sejauh ini keluarga anak tidak mengenal perempuan yang menjemput maupun pengantar surat.
"Saat ini kami pihak Kepolisian sedang menyelidiki dan mengenai diculik apa bukan, kami belum bisa memastikan. Keluarga tidak mengenal yang membawa anak tersebut, dan yang antar amplop berisi surat itu," tandasnya. (MI/Hendra)