 |
| Mobil Tangki Biru Putih Ukuran 16 Ton terparkir didalam gudang. (Foto: Ist, Metroindo) |
METROINDO.ID | DELISERDANG - Diduga gudang milik Wak Uteh bercat warna hijau gerbang biru menjadi tempat penimbunan bahan bakar minyak (BBM) yang berada di Gang Rapolo, Kecaman Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang.
Akibatnya adanya diduga gudang penimbunan BBM ilegal warga ataupun pengendara kerap kali mencium aroma yang tidak sedap dikeluarkan dari gudang tersebut.
Pantauan Metroindo dilokasi, Minggu (2/11/2025), dalam gudang terlihat ada 4 tangki duduk dan banyak drum serta baby tank ukuran 1 ton untuk penimbunan BBM, yang kemudian akan dijual kepada pengusaha yang membutuhkan.
"Sudah lama gudang minyak ini bang, tapi tidak pernah ditindak oleh aparat," ungkap salah seorang masyarakat yang enggan disebutkan namanya demi keamanan.
"Hampir setiap hari mobil tangki Biru Putih keluar masuk kedalam gudang bercat warna hijau itu," tambahnya.
Hingga kini gudang tersebut masih terus beroperasi, tanpa pernah tersentuh dari aparat kepolisian sekitar. Khususnya Polres Pelabuhan Belawan dan Poldasu.
 |
| Tangki Duduk ukuran 12 Ton, Baby Tank dan Drum didalam Gudang BBM Ilegal di Gang Rapopo. (Foto: Ist, Metroindo) |
Warga meminta aparat penegak hukum dari BAIS TNI dan Poldasu untuk melakukan tindakan hukum.
"Sampai saat ini gudang itu masih terus beroperasi dan belum pernah di razia, kami berharap lokasi itu digrebek sama tim gabungan dari BAIS TNI," harap warga sekitar.
Pasalnya, pemilik gudang yang di sebut sebut inisial Wak Uteh alias Tambusai diduga sudah lama menjalankan bisnis bahan bakar minyak (BBM) jenis solar tanpa memandang bahaya kebakaran dari sisi minyak yang berada di lingkungan pemukiman padat penduduk tersebut.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan IPTU Agus Purnomo ketika dikonfirmasi mengatakan akan segera menindaklanjuti.
"Terima kasih infonya, akan segera kami tindaklanjuti," Janjinya.
Terpisah, Dirkrimsus Kombes Pol Rudi Rifani ketika dikonfirmasi terkait adanya dugaan gudang penimbunan BBM Ilegal di Hamparan Perak, belum memberikan jawaban. (MI/Hen)
