|

Lalu Lintas Bikin Semrawut Berujung Bencana Bagi Masyarakat Kota Pelabuhan Belawan, Ini Kata Ketum ABB!

Editor: Admin
Ketua Umum ABB Dedi Satria Ainal (pinggir baju jas) bersama Sekjen ABB Ary Wahyudi Nasution (pinggir) 


METROINDO.ID
| BELAWAN -
Sebagai pemilik pelabuhan terbesar ke 3 di Indonesia, Pelabuhan Belawan menjadi salah satu pintu gerbang perekonomian di Medan Provinsi Sumatera Utara.

Pasalnya, kenapa dikatakan menjadi salah satu pintu gerbang perekonomian, karena dari menuju Belawan para pelaku usaha baik Domestik maupun Internasional menjalankan kegiatan perdagangannya melalui kapal laut.

Belawan menjadi pusat perdagangan dan menjadi pintu gerbang perekonomian sudah sejak dari zaman Belanda, hal ini diketahui melalui historiografi sejarah berdasarkan penelitian lapangan (field Research) dan penelitian Pustaka (Library Research) yang pernah dilakukan.

Sampai di Era modern ini Belawan berkembang secara konsisten dengan menjadi salah satu dari 4 Pelabuhan Utama di Indonesia dengan aktifitas yg memiliki volume tinggi, hal ini dibuktikan dengan pemandangan lalu lalang ratusan truck setiap harinya melintasi jalan raya di Kecamatan Medan Belawan bertujuan mengantar dan menjemput muatan di Pelabuhan Belawan.

Sekelumit pembuka diskusi tentang perkembangan situasi dan kondisi Kota Belawan ini dikisahkan Dedi Satria Ainal, merupakan Ketua Umum organisasi kemasyarakatan Anak Belawan Bersatu (ABB), disebuah warung lesehan di kawasan Medan Utara bersama beberapa aktivis Belawan termasuk Sekjen ABB Ary Wahyudi Nasution. Senin (29/8/2022).

Lalu Lintas menuju Pelabuhan Belawan Semrawut


Namun menurut Dedi Ainal sederet prestasi dan pencapaian yg diceritakan tadi sangat kontras terhadap kondisi fisik kecamatan Medan Belawan berikut kesejahteraan dan taraf hidup masyarakatnya. 

“Suami yang sukses tapi istrinya beserak, analogi ini menggambarkan fakta miris yg terjadi untuk kota Belawan,” ungkapnya.

Bagaimana tidak miris, disatu sisi nama Belawan sebagai Kota Pelabuhan yang menghasilkan milyaran bahkan triliunan rupiah pemasukan negara sangat terkenal seantero Dunia namun disisi lain perhatian untuk kemajuan kota ini dan masyarakatnya dirasa sangat kurang.

"Salah satu yang dirasa kurang diperhatikan adalah ketertiban berlalu lintas bagi truck yang berlalu lalang dari Medan menuju Pelabuhan Belawan, kami meminta dibuat aturan berlalu lintas bagi truck, khususnya di Jam jam sibuk masyarakat Belawan menggunakan jalan raya untuk beraktifitas," ujarnya.

Hal ini didasari seringnya terjadi kecelakan yang mengakibatkan korban jiwa diantaranya pekerja dan anak sekolah.

“Untuk itu kami atas nama masyarakat Belawan meminta mulai pukul 07.00 wib s/d pukul 09.00 wib, truk jangan melintas di jalan protokol, dikarenakan di jam ini banyak orang yang hendak pergi bekerja dan bersekolah, kemudian sore hari jam 16.30 wib s/d 18:30 wib di saat anak sekolah dan para buruh yang bekerja pulang menuju rumah nya masing,” harapnya.

“Jangan sampai nanti masyarakat Belawan mengambil tindakan sendiri jika hal seperti ini diabaikan oleh seluruh pemangku jabatan terkait, termasuk pemilik perusahaan transport, boleh cari makan tapi perhatikan juga masyarakat, jangan cuma abu dan polusi serta bencana saja yg diberikan kepada masyarakat Belawan,” tegas Pemuda yang berkecimpung di bidang kepelabuhanan ini.

Terpisah, Kasat Lantas Polres Pelabuhan Belawan AKP P Gultom SH, ketika dikonfirmasi terkait kesemrautan Lalu Lintas di Wilkum Polres Pelabuhan Belawan belum memberikan jawaban. (MI/AwY)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
/> -->