|

Kepercayaan Masyarakat ke Polri Semakin Meningkat, Ini Hasil Survei Charta Politika

Editor: Admin
Kantor Kepolisian Republik Indonesia


METROINDO.ID
| JAKARTA -
Tren kepercayaan masyarakat (publik) ke Polri terus mengalami kenaikan, hasil tersebut berdasarkan dari Charta Politika merilis hasil survei tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga tinggi negara.

Survei yang dirilis hari ini, Kamis (22/12/2022), digelar pada 8-16 Desember 2022 dengan melibatkan 1.220 sampel responden yang diwawancarai secara tatap muka. Responden Charta Politika dalam survei ini berusia minimal 17 tahun atau memenuhi syarat sebagai pemilih yang ditentukan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini +- 2,82%.

Dalam survei tingkat kepercayaan lembaga tinggi negara, Polri mendapatkan angka 62,4%. Angka ini merupakan gabungan dari 5,8% responden yang sangat percaya terhadap Polri dan 56,6% responden yang percaya kepada Polri. Angka responden yang tidak percaya sebesar 31,1%, tidak percaya 4,2%, dan tidak tahu atau tidak jawab 2,4%.

Desember 2022 dengan melibatkan 1.220 sampel responden yang diwawancarai secara tatap muka. Responden Charta Politika dalam survei ini berusia minimal 17 tahun atau memenuhi syarat sebagai pemilih yang ditentukan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini +- 2,82%.

Tren survei kepercayaan kepada Polri juga cenderung mengalami kenaikan. Pada September 2022, kepercayaan publik ke Polri di angka 56%. Di bulan berikutnya, angka tersebut naik menjadi 57% sebelum mengalami peningkatan lagi di bulan ini menjadi 62,4%.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menjelaskan fenomena angka kepuasan publik terhadap Polri yang mengalami kenaikan. 

Yunarto mengungkit momen Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil para pejabat Polri ke Istana dengan melarang membawa HP dan tongkat. Selain itu, dia mengungkit pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal pelat RF.

"Proses upaya pengembalian citra, ada beberapa yang dicoba, beberapa misalnya ada pelat RFS yang menjadi pusat perhatian. Selama ini kita tahu sering sekali pelat RF ini terlihat di jalanan menerobos aturan merasa kebal hukum," kata Yunarto.

Yunarto juga mengungkit penghilangan tilang manual dengan Polri berfokus kepada penggunaan e-TLE. Yunarto menyebut kesadaran untuk memperbaiki institusi membuat kepercayaan kepada Polri kembali naik. Sumber Detiknews. (*/Net

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
/> -->