METROINDO.ID | BELAWAN - PT. STTC Belawan masih saja melakukan aktivitas penimbunan anak sungai paloh puntung dan tambak salah satu warga, Rabu (30/04/2025).
Padahal saat ini masyarakat Belawan masih berusaha inginkan air pasang/banjir rob tidak berdampak semakin parah ke pemukiman warga, namun pihak PT. STTC masih saja melalukan aktivitas penimbunan anak sungai paloh puntung, bahkan mereka tidak mempedulikan kehadiran DPRD Kota Medan dan Dinas Kota Medan yang terkait dalam hal ini.
Menurut informasi dari warga Lingkungan XI, Belawan Bahari, Khaidir Ali Pohan, dirinya datang ke lokasi penimbunan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya bersama warga lainnya, para pekerja penimbunan mencoba lari menghindar bersama alat berat yang pada saat itu sedang beraktivitas malakukan penimbunan anak sungai paloh puntung dan tambak bu Aisyah.
"Kami datang bersama warga ada 15 orang, begitu melihat kami lari orang tuh semua yang bekerja, mereka ini udah tak mau lagi mendengar keluhan masyarakat bang, nanti uah dilarang mereka stop, tidak ada kami bekerja lagi mereka, seperti yang kita tau air pasang saat ini semakin tinggi debit airnya, ditambah lagi mereka ini menimbun anak sungai paloh puntung dan tambak, dampaknya ke warga sekitar," ungkap Khaidir Ali Pohan.
"Tolong Pak Bobby Nasution, Pa Rico Walikota Medan, kami masyarakat bukan tidak mendukung adanya pembangun perusahaan di Belawan ini, tapi janganlah mencari uang diatas kesengsaraan rakyat, kami yang menjadi imbas air pasang banjir rob semakin naik ke rumah kami karena ulah mereka ini menimbun anak sungai paloh puntung," ujar Khaidir Ali Pohan.
Selain itu, bu Aisyah juga sangat kesal kepada pihak PT. STTC yang telah menimbun tambaknya, semakin hari semakin tidak ada kejelasan.
"Sampai saat ini mereka masih saja menimbun tambak kami, bahkan sudah habis setengah kolam tambak kami ditimbun mereka, tambak ini lah mata pencarian kami, kalau mereka timbun mau dari mana lagi kami mencari nafkah, belum ada kejelasan mereka mengganti rugi tambak kami yang sudah mereka timbun, seperti penjajah mereka ini," ujar bu Aisyah dengan wajah sedih.
Masyarakat di seluruh Kecamatan Medan Belawan berharap Pemerintah Kota Medan dan penegak hukum untuk menindak lanjuti hal ini. (MI/Heri.P)