|

Perbaungan Mencekam..!! Menunggu Lawan Tawuran Bocil Tenteng Clurit dan Parang di Amankan Polisi

Editor: Admin
Pelaku tawuran bawa celurit diamankan polisi


METROINDO.ID | SERGAI - Warga kota Perbaungan yang masih hilir mudik didalam kota ditengah malam, sempat heboh karena melihat sekelompok anak Bocil (Bocah Cilik) menenteng Clurit dan Parang panjang seakan-akan menunggu lawan, di Kelurahan Simpang Tiga Pekan kecamatan Perbaungan, Rabu (14/4/2023) pukul 23.30 wib. 

Sontak, warga yang merasa takut kemudian melaporkan hal tersebut ke personel Lalu Lintas (Lantas) Polres Sergai, yang saat itu lagi berjaga di Pos Simpang Tiga Pantai Cermin. 

Deni Ginting dan Hendriko personel Lantas yang saat itu lagi piket, langsung menghubungi Polsek Perbaungan dan melaporkan pengaduan warga terkait adanya sekelompok remaja yang membawa senjata tajam. 

Tak menunggu lama, Kanit Reskrim Polsek Perbaungan Ipda Raja Kaya Haloho beserta Kanit Intel, titik dan Opsnal Polsek Perbaungan langsung gerak cepat. 

Kehadiran Polisi rupanya sempat diketahui kelompok remaja yang lagi menunggu lawannya itu, mereka sempat berhamburan melarikan diri bersama sepeda motornya. 

Seorang bocil, IM (15) siswa kelas 3 SMP di Perbaungan, warga Dusun 3 Desa Kesatuan kecamatan Perbaungan, tak mampu menghindar dari sergapan Polisi. 

IM yang lagi memegang sebilah Clurit besar, berhasil ditangkap dan selanjutnya digelandang ke Polsek Perbaungan. 

Pelaku saat digiring petugas


Hasil interogasi cepat, IM mengaku kalau dirinya bersama kelompok dirinya yang menamakan Genk KANSAS, saat itu lagi menunggu lawannya untuk melakukan tawuran kelompok. 

IM juga menyebut sebahagian nama kawan-kawannya yang turut serta pada malam itu.

Tak menunggu lama, Kanit Reskrim kemudian membawa tersangka bersama tim Opsnal Polsek Perbaungan dinihari tadi, langsung kerumah kelompok Genk KANSAS tersebut. 

Alhasil, MD (15) teman sekelas IM warga Dusun 3 Desa Lau Dendang - Perbaungan berhasil diciduk dirumah nya, dan ditemukan sebilah parang panjang yang saat itu ditenteng nya. 

Bermodalkan petunjuk IM dan MD, kemudian Kanit Res dan tim opsnal Polsek Perbaungan, menyisir kediaman rumah pelaku yang ikut berencana tawuran. Karena diduga ketakutan, banyak yang tidak berada dirumah dan para orang tua dari para murid yang rata-rata masih duduk di bangku akhir SMP ini, hanya merasa resah tapi tidak melakukan tindakan apapun untuk mencari anaknya. 

Hasil konfirmasi awak media ini kepada MD salah seorang pelaku, di sela-sela menunggu di periksa di Polsek Perbaungan didampingi Ibunya mengatakan, dirinya diajak oleh temannya untuk berbuka puasa.

"Benar pak aku tadi malam diajak kawanku, katanya untuk berbuka puasa bersama. Nggak taunya, oleh teman sekolahku bernama DM kami dikasi tau kalau kami ditantang anak Gopla. Aku disuruh memegang sebilah Parang panjang, dan yang lainnya juga ada membawa senjata tajam dan saat menunggu kedatangan anak Gopla, kami diuber Polisi", kata MD. 

Saat ditanya Ibunya yang saat itu mendampingin ya, MD mengatakan, dirinya bukan anggota Kansas.

"Iya mak, aku bukan anggota KANSAS nya tapi karena rasa setia kawan sesama satu sekolah, aku terpaksa ikut", kilahnya kepada Ibunya sendiri. 

MD juga mengaku, kalau Ketua Kelompok Genk KANSAS ini adalah DM, sesama murid SMP Negeri 3 Lidah Tanah - Perbaungan. 

"DM ini murid pindahan dari Medan, dan nama KANSAS itu diambilnya dari nama kelompoknya di Medan, dan diteruskannya disini. Dia ini yang didaulat menjadi Ketua Kelompok, rumahnya di Pasar 2 Tol Desa Sei Sijenggi - Perbaungan", jelas MD.  

Berdasarkan informasi, saat ini ada 5 kelompok pelajar yang selama ini membuat resah di Perbaungan yakni, Gopla, KANSAS, Kodrat, Bodrex dan TDK (Tongkrongan Rumah Kosong) terdiri dari pelajar SMP, SMA dan SMK.

Mirisnya, selama ini yang terjadi adalah tawuran kelompok Gopla Perbaungan dengan kelompok Lapendos dari Lubuk Pakam. Tetapi entah kenapa saat ini sesama pelajar di Perbaungan juga saling tawuran, dan inilah yang menjadi fokus dari Personel Polsek Perbaungan. 

Darmansyah (54) warga Kelurahan Tualang - Perbaungan yang saat itu lagi berada di Polsek Perbaungan, mengomentari kejadian ini mengatakan, pihak sekolah seharusnya dilibatkan. 

"Seharusnya dalam menyikapi soal ini, pihak sekolah dengan melibatkan Dinas Pendidikan Sergai, harus berupaya bersinergi dengan aparat kepolisian. Bagaimana berupaya melakukan sosialisasi pencegahan, apalagi para pelaku ini sudah duduk di bangku kelas 3 dan masih ujian terakhir. Bagaimana nasib para anak-anak ini, tentunya para pendidik dan Dinas Pendidikan Sergai jangan berlepas tangan lah karena mereka juga masih  pelajar", kata Darman. (MI/Biets


Editor : HENDRA HARTANTO

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
/> -->